Tuesday, August 16, 2011

I've Got a Confession that I Will Make If You Listen

Sekali-kali boleh dong ya saya bikin judul posting blog yang sok-sok keren? :p

Oh iya, baru saja semalam saya input mata kuliah untuk semester 5. Dan setelah perhitungan jumlah sks serta daftar mata kuliah yang ditawarkan semester ini, tampaknya keinginan untuk lulus dalam tujuh semester perlu dilupakan.  Well, delapan semester tidak buruk sama sekali kok. Ada rencana pengen ngasdos juga. Tapi, lihat nanti sajalah. Pikirkan dulu semester lima nanti jadinya kayak apa :)

Well, menyesuaikan judul, I'm gonna write something. Ya, semacam pengakuan.

Silahkan baca posting blog yang satu ini dulu di sini.

Posting tersebut membuat saya ingin jatuh cinta.
Bukan pada seseorang, tetapi pada sesuatu. Atau mungkin, sesuatu yang terdapat pada seseorang.

Jatuh cinta membuat seorang gadis terlihat cantik. Alasan itulah mengapa saya senang mendengar seseorang mencurahkan kisah asmaranya pada saya. Sama seperti mengapa saya suka melihat wanita yang hendak menjadi pengantin: mereka terlihat cantik karena bahagia.

Tapi, tolong camkan ini sebelum melanjutkan membaca: saya bukan lesbi. Hahaha :)

Mungkin saya hanya ingin merasa lebih baik mengenai diri saya sendiri. Mungkin, saya hanya ingin, untuk pertama kalinya, merasa diri saya... cantik. Menghabiskan masa kecil menjadi sasaran 'perhatian' berlebihan kawan sebaya mengenai ukuran tubuh saya, membuat saya meyakini bahwa saya tidak akan pernah terlihat menarik.

Sisi baiknya: saya tak perlu meributkan diri mengenai penampilan, mengingat orang selalu lebih tertarik pada kawan-kawan saya ;)

Tahu film "27 Dresses"?
Alasan mengapa saya menyukai film itu (salah satu film dari sedikit film bergenre serupa yang saya suka!), selain karena ada banyak gaun pengantin di sana, adalah betapa saya merasa miripnya saya dengan Jane, si lakon utama. Jane, yang naksir bosnya sendiri, sangat terobesesi dengan segala hal berbau pernikahan. Hal itulah yang membuatnya sangat senang membantu pernikahan kawan-kawannya dan dengan sukarela menjadi pendamping pengantin... sebanyak 27 kali.

Fokus di sini bukan pada bagian betapa nelangsanya Jane yang tak bisa mengatakan 'tidak' pada siapapun yang meminta bantuannya. Tess, adik Jane, adalah sosok yang jauh lebih menarik dibandingkan dirinya. Populer, cantik, dan menawan, Tess dengan mudah menarik perhatian George, lelaki dambaan Jane.

Saya memiliki seseorang seperti Tess dalam hidup saya.

Kebalikan dari saya, dia bisa memiliki segalanya. Semua orang menyukainya. Perhatian bisa dengan mudah dia peroleh tanpa dia minta. Dan meskipun dia sudah dua kali membuat saya merasa sakit hati, saya tidak bisa  sekalipun merasa benar-benar marah dengannya.

Ah, lama-lama ceritanya meluber. Sudahlah, saya cukupkan. Saya memang random-nya nggak ketulungan :))

Btw, foto-foto dari Momo belum bisa saya post karena memang belum saya cuci-scan -____-"
Nggak sempet, nggak punya duit. Dua roll film cuy, Rp22.000,00


Oh iya, saya lagi naksir berat sama album Radtitude-nya Weezer!

5 comments:

Arnindhita Lei said...

apa-apaan itu 6 kalimat terakhir nggak nyambung -___-
i want some drama! ;p

Kikin Safira said...

Jangan kau cari drama dariku, seperti jangan kau cari cinta dariku *kayang*

Najmah Faradiba said...

wahahaaaaa ternyata postinganku yang itu toh kins kaget lho aku :") *malu2 *kedip2 *towel2

Najmah Faradiba said...

ah kikin, kita punya alasan yg hampir sama buat terus-terusan suka nonton 27 dresses. Ayo, kita cari bareng-bareng sesuatu yang bisa membuat kita jatuh cintaaa :D/ *backsound: lagu senam simfoni*

Kikin Safira said...

Dibu, kau genit! >,<
Ayoooo~ mari kita jatuh cinta! :D
*senam Simfoni ber-ding ding ding ding ding*

Post a Comment