Saturday, August 27, 2011

Seperti Menjahit! :)

Baru-baru ini, saya menyelesaikan sebuah novel berjudul "Jennifer Johnson is Sick of Being Single."
Terlepas cara berceritanya yang agak membosankan, plus banyak salah eja maupun salah ketik dalam edisi Bahasa Indonesianya, ceritanya sebenarnya cukup menarik.



Nggak seperti chicklit kebanyakan, yang mayoritas berakhir dengan si-perempuan-pun-dapat-bersanding-dengan-pria-yang-ia-cintai, Jennifer Johnson justru berakhir dengan menikahi pria yang ia mimpikan. Semacam pangeran berkuda putih yang ada di dongeng dan menjadi impian para gadis-gadis cilik lah.

Diimpikan, bukan dicintai.
Di situlah saya membuat perbedaan besar. Karena, dalam dongeng di dunia nyata, pria yang kau impikan tidak selalu kau cintai.

Dan di bawah ini adalah quote menarik yang saya kutip dari novel ini. Yang sepertinya membuat saya harus segera jatuh cinta... pada sesuatu.


Aku tidak iri. Bagaimana mungkin? Semua itu hanyalah perayaan biasa, seperti halnya Natal atau ulang tahunmu. Ulang tahun mungkin penting saat kau masih kecil. Segalanya terasa menyenangkan. Kau merencanakannya sejak berbulan-bulan sebelumnya dan mengundang semuanya. Setiap kado membuatmu berdebar-debar; tidak butuh apapun untuk membuatmu bahagia. Badut akan terasa sangat lucu, hadiah plastic murahan yang kau dapatkan setelah berhasil memukul piñata sangatlah berharga. Kau menjadi histeris dan menggila saat berlarian bersama teman-temanmu, hingga akhirnya kau harus berpisah dengan mereka.
Kemudian, ketika kau tumbuh dewasa, ulang tahunmu akan terasa menyebalkan tidak peduli apapun yang kau lakukan. Jika sekarang kau melihat balon berbentuk bintang atau piñata, atau bahkan badut sewaan, kau hanya menangis, menangis, dan menangis. Cake ulang tahun memang masih bisa dinikmati, tetapi tidak ada yang bisa sepenuhnya mengembalikan perasaan bersemangat yang kau alami ketika kecil, atau perasaan bahwa kau adalah orang paling beruntung di dunia dan ini adalah hari terbaik dalam hidupmu. Kapan terakhir kali kau merasa seperti itu?
Mungkin itu sebabnya jatuh cinta menjadi sangat penting. Harapan untuk bisa merasakannya. Karena itulah satu-satunya pilar terakhir di dalam kuil kegairahan. Ketika kau jatuh cinta pada seseorang, rasanya seperti kau sedang berulang tahun di usiamu yang Sembilan tahun. Hari yang cerah, orang tuamu mencintaimu, dan ada badut yang tidak membuatmu takut atau membuatmu bertanya-tanya apa dosa yang mereka perbuat hingga dikutuk menjadi badut; kau merasa bersemangat dan berdebar-debar dengan kebahagiaan, yang terasa seolah akan bertahan selamanya
.

Seorang kawan, saya lupa siapa, pernah berkata kurang-lebih sama seperti ini:
"Kalo kamu deg-degan sama seseorang, berarti kamu suka sama dia. Kayak kalo kamu lagi menjahit, rasanya pasti bersemangat dan deg-degan karena seneng kan."
Setelah semalam saya pikir-pikir, rasanya perkataan dia ada benarnya. Setelah berbulan-bulan tidak menyentuh jarum, benang, dan kain flanel, semalam saya iseng membuat keychain menggunakan ketiganya. Bentuknya gurita dan berwarna ungu, karena dulu saya janji mau membuatkan satu untuk Diba.

Selama menjahit kain flanel, rasanya gimana ya... Pokoknya: menyenangkan! Seperti biasanya, di bagian awal jahitan saya kurang rapi (tapi sekarang udah jauh mendingan dibanding dulu kok -____-). Tinggal diteruskan saja, lama-lama jahitannya sudah serapi yang diinginkan. Dan ketika saya sadar kalau hampir semua sisi sudah beres dijahit, rasanya gimanaaaaaa gitu. Sedih sih enggak, tapi ada perasaan kalo saya nggak pengen acara menjahit ini lekas selesai :|

Lalu, teringat lagunya OneRepublic yang "Won't Stop".

Kok rasanya memang benar perkataan teman saya itu :)
Menemukan hal yang disukai itu baik. Deg-degan yang ditimbulkan karenanya juga baik :)
Mungkin jatuh cinta memang begini rasanya; senang ketika menjalaninya, selalu dipenuhi perasaan untuk membuat sesuatu yang "baru" karena hati dipenuhi perasaan tidak ingin segalanya lekas usai. Dan, ketika ada hal yang tidak baik menimpa, keinginan untuk membereskannya begitu menguasai sampai bikin gemes. Geregetan. Sama seperti ketika kesulitan untuk memasukkan benang ke dalam lubang jarum :)

Anyway, ini gurita ungunya. Semoga ketika dikasih mata, dia nggak seserem yang saya bikin ini :p



Dan masih ada "disderi" ini! (Si Ana nggak bales sms yang aku bilang kalo aku bikin disderi pake flanel ih :S)

Yang mana hayooo disderinya yang asli hayoooo *pertanyaan bodoh*
Well... Tampaknya harus segera beli kamera digital baru. Yang resolusinya bagus. Atau segera ganti hape. Aaaaaa~

0 comments:

Post a Comment